Jejamo.com, Bandar Lampung – Jajaran Pemerintahan Provinsi Lampung kehilangan salah satu pejabat terbaiknya. Rabu kemarin, 24/1/2018, Adeham, yang menjabat Asisten II Sekprov Lampung, meninggal dunia di Rumah Sakit Medsitra Jakarta sekitar pukul 13.50 WIB.
Adeham wafat di usia 58 tahun. Sosoknya banyak meninggalkan kenangan mendalam bagi keluarga. Ayah tiga orang anak dan lima cucu ini dikenal perhatian dan tegas, selain itu ia juga rajin beribadah.
Adik ipar Adeham, Domang Aji (55), mengatakan kakaknya meninggal karena sakit jantung dan gagal ginjal yang dideritanya sejak tiga bulan terakhir. Adeham dikenalnya sebagai sosok yang merangkul keluarga. Dia juga kerap mengajarkan kedisiplinan tanpa pilih kasih.
“Semasa hidupnya ia merupakan sosok seorang ayah yang tidak pernah marah kepada keluarga, tetapi tetap tegas dalam mendidik,” ujar Domang saat ditemui di rumah duka di Jalan Sawo Kelurahan Segala Mider, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Hari ini jenazah Adeham diantar menuju tempat peristirahatan terakhir di Padang Cermin Pesawaran. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Hamartoni Ahadis, bersama Yustin Ridho Ficardo dan sejumlah pejabat tinggi Pemerintah Provinsi Lampung lainnya, melepas jenazah Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan itu.
Di mata para wartawan, paling tidak redaksi Jejamo.com, Bang Adeham dikenal sebagai sosok yang santun. Selama bermitra kami tidak pernah mendapati emosinya meledak-ledak meski sedang ada persoalan terkait pemberitaan.
Adeham sempat menduduki beberapa jabatan strategis di Pemprov Lampung. Di antaranya Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi yang membuatnya banyak berhubungan dengan para pemburu berita. Ia selalu terlihat ramah dan tak segan menyapa terlebih dahulu.
Belakangan, Adeham yang pernah dipercaya Gubernur Lampung M Ridho Ficardo sebagai Penjabat Bupati Tulangbawang Barat, sibuk berkutat dengan proses pengelepasan lahan untuk Jalan Tol Trans Sumatera (JTSS).
Menurut catatan rekan kerjanya, Adeham yang menjadi Ketua Tim Percepatan Pembangunan JTTS pernah berkata, jika dia tak sempat menikmati jalan tol itu, maka biarlah anak cucu yang merasakannya.
“Inilah perjuangan. Jika saya tak sempat lewat jalan tol ini (Jalan Tol Trans Sumatera), biarlah anak cucu yang merasakan. Tak semua yang diperjuangkan itu mesti dirasakan,” kata Adeham, sepulang rapat melelahkan dari Kantor Staf Kepresidenan menuju hotel di Jalan Gajah Mada, Jakarta, pada 10 Juli 2017.
Selamat jalan Bang Adeham, semoga khusnul khatimah.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com