Jejamo.com, Bandar Lampung – Anggota Komisi 3 DPRD Lampung yang membidangi keuangan dan pendapatan daerah, Ade Utami Ibnu, mendesak Gubernur Lampung menetapkan karantina wilayah selama 14 hari.
Ade Utami menawarkan dua waktu kepada Gubernur Arinal Djunaidi. Opsi pertama adalah dari 5 sampai dengan 18 April 2020. Atau opsi kedua, dari 13 sampai dengan 26 April 2020.
Selama karantina wilayah, Sekretaris Umum DPW PKS itu menjelaskan, semua kebutuhan pokok warga Lampung yang tidak mampu ditanggung pemerintah.
Alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung itu menghitung anggaran yang dibutuhkan Pemprov jika karantina wilayah dilakukan.
Ade Utami mengatakan, berdasar data BPS tahun 2019, jumlah penduduk Lampung 8,4 juta jiwa.
Ade menawarkan, yang ditanggung kebutuhan pokok hanya mereka yang terkategori miskin.
Ade mengalkukasi kebutuhan pokok warga miskin se-Lampung selama 14 hari itu Rp200,8 miliar.
Itu sudah mencakup kebutuhan pokok yang terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng, daging ayam, telur, susu, sayur, buah, elpiji, dan garam.
Selain pos untuk warga miskin, Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Lampung ini juga mengalkulasi kebutuhan untuk tenaga medis, dari dokter sampai dengan ahli gizi.
“Jumlah tenaga medis di Lampung sebanyak 14.621 orang,” kata dia.
Kebutuhan untuk tenaga medis, ujar Ade, adalah alat pelindung diri yang diasumsikan per paket senilai Rp750 ribu.
“Alokasi untuk APD senilai Rp65,7 miliar,” kata dia.
Selain APD, Ade Utami juga mengusulkan insentif buat tenaga medis selama 14 hari itu.
“Angkanya untuk insentif Rp53,9 miliar,” ujarnya.
Total yang dibutuhkan Lampung untuk kebutuhan warga tak mampu dan tenaga medis ialah Rp320,6 miliar.
Ade mengatakan, Pemprov Lampung bisa berkoordinasi dengan pemda kota dan kabupaten untuk memenuhi kebutuhan selama karantina wilayah.
Ade menilai, 14 hari adalah waktu yang cukup untuk melakukan karantina wilayah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona.
“Asalkan semua patuh dan benar-benar di rumah saja,” kata dia.
Langkah karantina wilayah, kata Ade, adalah urgen dilakukan secepat mungkin.
“Jika tidak dimulai 5 April, saya usulkan 12 April. Masih ada waktu untuk mempersiapkan. Asalkan kebutuhan pokok warga tak mampu di Lampung bisa dipenuhi pemda baik tingkat provinsi maupun kota dan kabupaten,” kata dia.
Ade menilai, karantina wilayah wajib dilakukan. Apalagi, hari ini, satu pasien covid-19 meninggal dunia.
“Kalau enggak sekarang, kita akan terlambat,” pungkasnya. [Sugiono]