Jejamo.com, Lampung Selatan – Merespons tsunami Selat Sunda yang menerjang kawasan pantai Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12), ACT-MRI Sumatera Barat menerjunkan lima personel Rescue Air untuk membantu evakuasi korban di Kalianda, Lampung Selatan.
Menurut Staf Program ACT Sumbar Aan Saputra, tim yang diterjunkan sudah dibekali keahlian penyelamatan dan evakuasi korban baik di darat maupun air. Tim sudah melewati serangkaian orientasi relawan, volunteer camp, dan diksar.
Tim yang diterjunkan terdiri dari lima orang laki-laki dengan lintas spesifikasi keahlian baik penanganan evakuasi maupun pelayanan penyintas tsunami.
“Lima orang tersebut Falerino Tanjung, Hadiocta Payan , Satria Alung, Rahmad novriandi dan Hendra Fajri. Komandan regu Rino yang punya spesialis resque air dan sering mengisi acara di TV nasional,” jelasnya.
Menurutnya, Lampung menjadi area terdekat untuk evakuasi korban, tujuannya untuk membantu MRI Lampung dalam menjalankan aksi kemanusiaan.
Nantinya tim memberikan pelayanan kepada warga yang penyintas tsunami di Posko Kemanusiaan ACT-MRI selama satu bulan.
“Tim akan beri pelayanan untuk penyintas Tsunami di samping tugas utama evakuasi korban,” jelasnya.
Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni memberi apresiasi kepada relawan yang turut terjun ke lokasi terdampak tsunami Lampung.
Saat ini sudah berdiri posko kemanusiaan, dapur umum dan posko medis. Untuk Posko Induk terletak di SD Negeri 1 Way Muli Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan sedangkan posko wilayah tersebar dibeberapa lokasi di antaranya Dermaga Bom, Desa Sukaraja, Desa Kunjir dan Desa Canggung.
“Dapur umum sudah aktif melayani kebutuhan makanan dimasing-masing posko, bantuan juga mulai berdatangan ke posko induk,” ucapnya. [Hermawan Wahyu Saputra]