Jejamo.com, Bandar Lampung – Dampak ekonomi akibat pandemi virus corona sangat dirasakan oleh masyarakat menengah kebawah yang umumnya berpenghasilan harian sangat minim.
Saat ini mayoritas perusahaan dan instansi tengah menerapkan work from home (WFH) tentunya berdampak pada penghasilan pengemudi ojek online, pedagang dan sektor profesi lainnya.
Untuk itu tim program ACT Lampung mulai menyalurkan bantuan paket pangan berupa sembako kepada penerima manfaat yang dianggap layak.
Masyarakat yang disasar terlebih dahulu adalah keluarga lansia prasejahtera. Pembagian bantuan melibatkan berbagai pihak termasuk Dinas Sosial Kota Bandar Lampung, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan relawan.
Regina Locita Pratiwi, Kepala Program ACT Lampung, menerangkan, pembagian sembako merupakan bentuk empati dan aksi nyata terhadap situasi yang sedang tidak menentu.
Banyak profesi yang harus menerapkan WFH sehingga berimbas pada pendapatan masyarakat yang sehari-hari menyediakan kebutuhan mereka.
Sebagai contoh saat ini banyak warung makan yang terpaksa menonaktifkan operasional karena rentan kontak fisik dan sulitnya mencari beberapa bahan baku.
Untuk pembagian paket sembako pada tahap awal menyasar pada keluarga lansia prasejahtera.
Hal ini karena sebagian dari mereka hanya mengandalkan dari pemberian anak maupun tetangga.
Dengan adanya dampak corona, kebutuhan nutrisi sangat rentan tak tercukupi. Selain itu dari sisi kesehatan, keluarga lansia tersebut sangat berpotensi tertular virus corona. Untuk itu perlu dijaga imunitas tubuhnya dengan asupan nutrisi yang baik.
Dasinem (90), warga RT 09 Lingkungan 1 Kelurahan Way Laga Sukabumi setiap hari tinggal di rumah sepetak tanpa plester mengaku setiap hari mengurus tanaman jagung untuk bertahan hidup.
Hasil panen dimasak menggunakan tungku kayu. Pada usianya yang sepuh, dirinya harus tidur berdampingan dengan tungku kayu maupun perabotan yang lain. Bangunan usang itu menahan cuaca panas dan dingin.
Mengenai adanya virus corona, Mbah Dasinem tak terlalu paham karena minimnya informasi yang didapat.
Dengan adanya bantuan sembako tangis haru dan tak putus mengucapkan terima kasih sembari memeluk relawan.
“Maturnuwun sanget bantuanya, Mbah iso ngeliwet meneh (Terima kasih banyak bantuanya, Mbah jadi bisa memasak nasi lagi),” ucapnya. [Hermawan Wahyu Saputra]