Jejamo.com, Bandar Lampung – Puluhan organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Bandar Lampung meminta Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim menyampaikan aspirasi kepada Presiden Joko Widodo.
Korlap aksi Yan Barusal mengatakan, dalam aksi yang kedua ini massa meminta Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung menyampaikan aspirasi masyarakat terkait kesehatan dan keamanan.
“Terkait kesehatan kami meminta pemerintah audit secara menyeluruh managmen sistem BPJS, peningkatan mutu pelayanan BPJS, mendesak presiden untuk menuntaskan permasalahan BPJS, mengembalikan BPJS sesuai UU 45 dan menolak rencana kenaikan iuran BPJS,” ujarnya, Senin (4/11/2019).
Sementara terkait keamanan, pihaknya menuntut Presiden Jokowi untuk membentuk tim independen dan menangkap pelaku di balik meninggalnya aktivis Rendi dam M. Yusuf Kardawi di Kendari serta tiga aktivis lagi Bagus Putra Mahendra, Maulana Suryadi dan Akbar Alamsyah yang meninggal saat aksi di Jakarta, pada aksi 23-30 September 2019.
“Sampai sekarang pemerintah belum dapat mengungkap dan menangkap para pelaku atas tewasnya para aktivis tersebut,” paparnya.
Massa aksi juga mengutuk segala tindakan reprensif yang menyalahi aturan yang dilakukan oleh Kepolisian terhadap aksi massa dan menuntut agar oknum Kepolisian yang melakukan tindakan reprensif dihukum setimpal.
“Kami juga menuntut agar Kepolisian menggunakan cara-cara persuasif sesuai dengan Perkapolri no 16 tahun 2006 dan no 7 tahun 2012, dalam menangani massa aksi dan mendesak presiden melalui Kapolri dan Panglima TNI lebih serius menangani keamanan di Papua,” pungkasnya.[Andi Apriyadi]