Jejamo.com, Tulangbawang Barat – Program wajib belajar sembilan tahun di Tubaba terkendala oleh minimnya guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Demikian pernyataan Sekretaris Dinas Pendidikan Tulangbawang Barat Iskandar Fauzi saat diwawancarai Jejamo.com, Kamis, 7/4/2016.
Ia menyampaikan, peluang wajib belajar sembilan tahun di Tubaba sangat besar karena lulusan siswa sekolah dasar diupayakan maksimal dapat ditampung di sekolah lanjutan.
Namun, hingga saat ini belum ada penggangkatan guru oleh pemerintah, sementara tiap tahun jumlah guru berkurang lantaran pensiun.
“Perlu adanya pengangkatan guru honorer karena mereka bisa diandalkan,” jelasnya. Ia menambahkan, ada beberapa sekolah yang kepala sekolahnya saja berstatus PNS, sementara semua guru di sana honorer.
“Pemerintah harus segera anggarkan insentif guru honorer sesuai UMR dan jam kerjanya demi lancarnya pembelajaran para siswa di Tubaba,” tutupnya. (*)
Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, Wartawan Jejamo.com