Jejamo.com, Kota Metro – Usai Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah tahun 2021, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Metro mengalami lonjakan cukup tinggi. Tercatat dalam waktu 17 hari terdapat penambahan 120 orang terpapar Covid-19 dan empat orang dinyatakan meninggal dunia.
Peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut membuat status zona di Kota Metro naik menjadi zona merah dengan tingkat pemaparan cukup tinggi.
Dalam rilis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka kematian pasien terinfeksi Covid-19 di Kota Metro bisa melonjak akibat Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat penggunaan tempat tidur di rumah sakit di Bumi Sai Wawai meningkat mencapai 83 presen .
Dalam rilis group Info Jubir Covid Metro terdapat informasi penambahan tujuh orang positif Covid-19, namun data tersebut belum dapat dirilis dikarenakan Juru Bicara Covid-19 Kota Metro Erla Adrianti lupa memberikan informasi.
“Lupa, sebentar,” tulis Erla Adrianti melalui pesan singkat, Minggu, 30/5/2021.
Meski telah disepakati dalam pembentukan group Info Jubir Covid Metro yang merilis data penambahan pasien terkonfirmasi Covid-19 setiap pukul 13:00 Wib, masih saja informasi yang sering dipublikasikan dirilis pada malam hari.
“Silakan saja media dengar dari siapa pun, tanya dengan siapa pun, tapi Jubir Covid-19 Metro sudah komitmen dan mematuhi protap rilis data setelah provinsi rilis yaitu setelah jam 13.00 WIB. Namun, kalau sampai bocor sebelum rilis jubir, akan saya lacak dan telusuri,” jawab Erla Adrianti.
Sementara itu, dari data yang dihimpun Jejamo.com terdapat 14 kasus kematian yang dimakamkan tim pemakaman Covid-19 dalam waktu 17 hari terakhir. Namun, data dari Juru Bicara Covid-19 Erla Adrianti hanya mencantumkan empat kematian akibat Covid-19 di mana dari 14 kasus kematian belum dipastikan apakah kasus meninggal dalam status terkonfirmasi positif atau tidak.(*)[Abid Bisara]